Salah satu terusan vital bagi transportasi laut, yaitu Terusan Panama yang usianya udah mencapai 92 tahun, untuk kedepannya akan dikembangkan supaya bisa mengakomodir kapal-kapal gede generasi 12.OOO TEUs bila proyek pembangunannya selesai tahun 2O14 mendatang. Amin.
Media cetak online "Financial Times" (FT) ngelaporin bahwa rencana ekspansi tersebut bakal menelan biaya USD 5,25 milyar dan masih harus nunggu persetujuan dari pemerintah Panama sebelum dikerjakan rame-rame. Terusan sepanjang 82 kilometer tersebut memang diminati sejumlah investor, termasuk beberapa diantaranya dari perusahaan pelayaran.
Sekarang ini, terusan ini baru mampu menampung kapal 5.OOO TEUs aja dan oleh sebab itu kalo ngga digali lagi ato dikembangkan sesuai kebutuhan jaman, bisa-bisa ketinggalan jaman sekaligus ditinggal para penggunanya. Pimpinan "Panama Canal Authority" (PCA) masih enggan berkomentar. Masih rahasia ato karena belon ada persetujuan dari pemerintah ? Entahlah. Baiknya sih kita tunggu aja ya.
Sumber : Dari Sana-sini.
Thursday, May 25, 2006
TERUSAN PANAMA BAKAL DIKEMBANGKAN
TERUSAN PANAMA BAKAL DIKEMBANGKAN
Monday, May 22, 2006
"PELNI" MODIFIKASI KAPAL
Ini pemikiran yang udah cukup lama ditimang-timang PT PELNI sejak munculnya maskapai penerbangan berlabel "low-cost carrier" (LCC) sehingga pangsa pasar angkutan penumpang berkurang drastis dalam beberapa tahun belakangan. Sekarang saatnya bertindak ato PELNI bakal dilibas begitu aja dihadang kompetisi yang ketat ?
PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) udah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 178 milyar untuk memodifikasi kapal-kapalnya yang berstatus kapal angkutan penumpang menjadi kapal multi-angkutan, malah ada yang usul pake nama kapal "3 in 1". Artinya, selain bisa dipake ngangkut penumpang, bisa juga nampung kontainer dan kendaraan. Bol-jug (baca : boleh juga) deh.
Kapal yang dimodifikasi akan dilengkapi dengan 2 derek untuk bongkar muat kontainer. Kelima kapal dimaksud adalah : KM Umsini, KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang. Selain memodifikasi kapal, PELNI juga melakukan penggantian pemakaian bahan bakar kapal dari jenis solar ke marine fuel oil (MFO). Penggunaan MFO untuk kapal tipe 2.OOO GT dalam setahun bisa dihemat sekitar Rp 16 milyar ato hitungan setahun Rp 25O milyar !
Menurut data PELNI, kebutuhan solar selama setahun untuk seluruh kapal milik PELNI mencapai 25O juta liter. Total pengeluaran pembelian BBM aja mencapai Rp 1,O75 trilyun. Belon lagi ditambah biaya operasional seperti biaya perawatan dan gaji karyawan. Ya tugas bersama 'lah untuk membenahi ladang tempat mencari penghasilan buat keluarga.
Penggantian BBM ini bukannya asal-asalan tapi rupanya udah berkonsultasi duluan dengan ITS (institut teknologi sepuluh nopember). Mengingat mahalnya biaya penggantian mesin dan lain sebagainya, maka penggantian bahan bakar pun dilakukan bertahap. Menurut info yang beredar, modifikasi mesin udah oke tinggal pasang aja. Let's wait and see di lapangan hasilnya.
Kalo semuanya berjalan mulus maka tahun 2OO6 ini asumsinya pendapatan akan meningkat karena banyak yang bisa dihemat. Soalnya, tahun 2OO5 lalu PELNI masih rugi Rp 135 milyar karena harga BBM yang melangit dan turunnya jumlah penumpang.
Selamat berjuang saudaraku, semoga sukses !
Sumber : Dari Sana-sini.