Friday, April 07, 2006

"DHL" TERLIBAT PEMBUATAN FILEM "MI-3"

DHL on the move....


Urusan filem, siapa sih yang ngga suka. Begitu juga kalo ada perusahaan dapat orderan dari insan perfileman, pffffuuuih senangnya. Bisa ngeliat artis sekalian minta tanda tangan he 3x. Nah, Pembaca tahu khan siapa aja perusahaan yang bisa memanfaatkan momen kayak begini sekaligus buat keperluan promosi.

Adalah DHL yang terkenal jagoan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan (dalam arti yang bagus 'loh). Sebagai perusahaan yang mengusung citra pengiriman pos cepat dan logistik ternama saat ini, DHL rupanya pegang peran dalam kelancaran distribusi peralatan pembuatan filem sekuel (berseri) "Mission Impossible 3" (MI-3).

Sang pembuat filem MI-3, Paramount Pictures mempercayakan urusan logistiknya ke afiliasi "Deutsche Post World Net" (DPWN) ini bukan tanpa alasan. Asal tahu aja Broer, manajemen logistik balap mobil Formula 1 (F-1) ke seluruh penjuru dunia, ditangani oleh DHL selama 1 (satu) tahun untuk 1 (satu) musim kompetisi. Dan mindahin barang-barang yang punya spesifikasi khusus seperti ini harus ditangani khusus karena biasanya tarif yang diberikan tergolong khusus juga he 3x.

Karena kategori filem ini termasuk filem laga (action) maka otomatis banyak tindakan aneh bin ajaib serta penuh adegan tegang dengan variasi ledakan disana-sini. DHL mengakui bahwa penanganan "high-octane action film" ngga gampang tapi itulah tantangannya. DHL bakal bekerja bareng secara terus menerus (non-stop) dengan pihak Paramount Picture memindahkan peralatan shooting berbagai lokasi : Italia, Amrik, RRCina dan Jerman.

Paling ngga sekitar 5O.OOO kg barang-barang yang harus dipindahkan ke setiap lokasi shooting dan itu artinya harus menyiapkan penerbangan secara simultan Beijing - Los Angeles dan tujuan lainnya secara tepat. Keterlambatan bisa menyebabkan kerugian dan itu bisa berlaku juga di industri perfileman. Begitu sih omongannya Mark Bakshi - sang direktur manajemen produksi Paramount Pictures. Punya mitra logistics provider handal bukan cuma harus cepat dan tepat waktu tetapi profesional dan berpengalaman dalam menangani pekerjaan yang diminta Customer.

Inget ngga, DHL juga dipercaya nanganin logistiknya F-1 ? Baca deh JT 14O3O6 buat referensi tambahan. Have a nice weekend.

Mission Impossible 3....



Sumber : HKSG.

Wednesday, April 05, 2006

EMC, SSL, YML IMPROVE SERVIS CSI

China Straits India....


Peta kekuatan setiap pelayaran dari waktu ke waktu sekarang ini cepat berubah, disesuaikan dengan situasi serta kondisi pasar diluaran sana.

Kongsi trio pelayaran "Evergreen Marine Corp" (EMC), "Samudera Shipping Line" (SSL) dan "Yang Ming" (YML) berencana pasang kapasitas lebih besar untuk antisipasi lonjakan volume diwaktu mendatang. Awalnya mereka menaruh kapal sekitar 1.OOO TEUs tapi sekarang mereka berkomitmen pasang kapal 1.2OO TEUs. Oh iya, posisi YML disini untuk ngegantiin HMM yang cabut dari kongsi "China Straits India" (CSI).

DI CSI, SSL pasang 3 kapal sedangkan EMC dan YML masing-masing pasang 1 unit. Selain perubahan anggota, ada juga pelabuhan yang ngga disinggahi lagi, yaitu Bangkok dan menambahkan Ningbo serta Kolombo untuk memperlancar transhipment cargo. Perubahan ini rencananya dimulai dengan kapal "Uni Patriot" TD SHA 4-4-2OO6 kemarin.

Rotasi CSI selengkapnya sebagai berikut : Shanghai - Ningbo - Hong Kong - Singapura - Kolombo - Mumbai (Nhava Sheva) - Singapura - Johor - Laem Chabang - Hong Kong - Shanghai.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan kontak kantor perwakilan pelayaran masing-masing. Congrats.

Sumber : EMC.

"SINGLE WINDOW SYSTEM", APAAN TUH ?

kongkalingkong....


Kabar-kabar yang beredar di kalangan umum bahwa kongkalikong yang bisa membobol duit negara udah sering kedengaran dimana-mana. Sekarang ini bergaung lagi usulan anyar dengan dalih untuk menekan praktek ekspor fiktif. Pihak Departemen Perdagangan (Depdag) mengusulkan agar sistem kepabeanan ditetapkan dengan sistem satu jalur ato lebih keren dengan sebutan "single window system" (SWS).

Sistem ini diharapkan bisa ngedongkrak daya saing produk ekspor negeri ini jadi lebih kompetitif (katanya), memperlancar pengurusan dokumen kepabeanan (harapannya) dan menciptakan iklim usaha yang kondusif (apa yakin ?). Konsepnya: SWS itu satu proses, satu submisi, satu keputusan untuk urusan kepabeanan. Dan jangan salah, sistem ini juga sedang dikembangkan di negara-negara ASEAN. Lambat kita mengantisipasi, negara lain yang akan dapat untung.

Apa kunci suksesnya agar pelaksanaan ini berjalan lancar ? Pemanfaatan teknologi informasi (TI). Bahkan ungkap sang Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dengan bangga menjelaskan, sistem ini dapat mengatasi ekspor fiktif dan penyelundupan.

Do'i terlalu jujur kalo maling itu akalnya lebih banyak daripada yang bukan maling he 3x. Mari nyebutin, untuk mendorong ekspor nonmigas perizinan ekspor udah dibuat sedemikian longgar, diantaranya syarat penghapusan angka pengenal ekspor (APE). Jadi setiap perusahaan maupun perorangan bisa melakukan ekspor sekarang ini.

Ketentuan ekspor yang nantinya berlaku "hanya" mensyaratkan tanda daftar usaha perdagangan ato surat izin usaha perdagangan (SIUP). Selain itu, surat izin dari dari departemen teknis ato lembaga pemerintah nondepartemen serta tanda daftar perusahaan. Apa lagi yaaa .... takut ada yang kelewat gitu 'loh.

Upaya mencegah ekspor fiktif dan penyelundupan harus dilakukan bersama-sama, khususnya otoritas kepabeanan dan pelabuhan. Dirjen Pajak Hadi Poernomo nyeletuk, ngga ada kerugian negara akibat restitusi ekspor tuh. Alasannya, pajak yang udah direstitusi (dikembalikan) oleh wajib pajak dapat ditagih kembali apabila diketahui ekspornya ngga benar.

Mas Hadi lupa, gimana nagihnya kalo alamat wajib pajak fiktif, hayooo? Yang musti dipastiin juga, mendidik mental stafnya biar ngga jadi maling. Repotnya hal ini berlaku hampir merata di republik ini. Pukul rata ? Ngga juga dan jangan tersinggung. Kita ngeliat sekeliling aja. Kalo ngga ngerasa ya ngga perlu gundah. Tenang dan berdo'a aja. Allah SWT itu Maha Adil. Senang sekarang, belon tentu besok !

Ayo, kita berantas praktek-praktek yang berbau korupsi sesuai anjuran AA Gym dengan prinsip 3M (maaf, bukan promosi). Mulai dari diri sendiri (M1), Mulai dari hal kecil (M2) dan Mulai dari sekarang juga (M3). Mo nunggu SWS berlaku ? Yuuuuk.

Sumber : Dari Sana-sini.

Tuesday, April 04, 2006

A Cargo Nightmare Prize Contender of Hyundai Fortune

Panama flag container M/V Hyundai Fortune (built 1996) has suffered major explosion & massive fire in aft on-deck container stacks. Entire after end of ship completely involved in fire. Crew has abandoned ship, picked up by Dutch Navy frigate HNLMS De Zeven Provincien

MV.Hyundai Fortune....


Mulai kebakar....


Kebakar parah....


Abis....


Ancurrr....

Monday, April 03, 2006

PANTURA RUSAK, RO/RO JADI ALTERNATIF

Kapal RO-RO....


Orang bilang selalu ada kesempatan dalam kesempitan. Mungkin ya, mungkin juga ngga. Tergantung persepsi masing-masing aja.

Dari berita-berita yang beredar selama hampir sebulan kebelakang, tampaknya yang mendominasi pemberitaan adalah kasus rusaknya jalan darat di sebelah pantai utara (pantura) Pulau Jawa dan jalur darat lintas timur Trans-Sumatera. Jebolnya jalan-jalan utama tadi karena faktor kelebihan beban, ditambah lagi guyuran hujan yang tiada henti dan menyebabkan banjir, merendam sejumlah jalur utama tempo hari.

Dampaknya, hampir di semua ruas sepanjang Jawa dan Sumatera, Organda mengeluhkan kondisi jalanan rusak berat dan mulai menghambat laju distribusi barang. Kemudian muncullah ide Oentoro Surya, sang Ketua Umum INSA (Indonesia National Shipping Association) untuk memanfaatkan armada laut, khususnya kapal roll on – roll off (RO-RO, kapal yang bisa menampung truk beserta muatannya) walau dalam jumlah terbatas. Empat puluh unit cukup, begitulah tawarannya. Kalo angkutan kontainer sih, udah lama berjalan dan no problemo tuh.

Menurut Oentoro, untuk menghindari hambatan pengiriman barang, para operator RO-RO siap membantu, asal harga cocok he 3x. Angkutan RO-RO udah ada sejak tahun 1994 lalu tapi kurang direspon karena kalah cepat dengan angkutan darat. Sekarang, bisa jadi alternatif karena si-kon jalanan yang amburadul. Apa iya ?

Lain Oentoro, lain pula tanggapan Bambang Haryo, Ketua Bidang Pengusahaan dan Tarif DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap). Walau udah ketemu dengan operator kapal, toh menurut hitungannya masih ngga cocok harganya. Angkutan laut masih relatif mahal Bro’.

Sebagai contoh, rute Merak – Medan dengan jarak tempuh 91O mil, sebuah kapal harus menempuh 4 hari perjalanan sedangkan dalam kondisi normal angkutan truk bisa 5 hari tiba di tujuan. Harga per unit truk kalo pake RO-RO sekitar Rp 15 juta dan Organda langsung mengeluh. Alokasinya cuma antara Rp 5 – 7,5 juta doang.

Asal tahu aja. Hitung-hitungannya, setiap kapal ngebutuhin BBM sekitar 3O kiloliter per hari dan kalo ditempuh 4 hari, jadi 12O kiloliter. Terus kondisi lainnya, muatan harus penuh. Kalo ngga penuh, jangan berharap dapat untung, malah buntung Jek. Pemerintah mana mo subsidi buat rakyatnya sekarang. Tapi kalo buat koruptor BLBI, ada aja kemudahan yang diperoleh. Bukan mengada-ada tapi lihatlah realitas sekeliling. Titik.

Orde penguasa boleh aja bergonta-ganti, tapi kalo mental sumber daya manusia (SDM)-nya seperti jaman baheula, percuma saja. Wajah baru, stok mental lama. Pffffuih … nasib … nasib jadi penghuni negeri ini. Harap dicatat, ini bukan April Mop, beneran !

Sumber : Dari Sana-sini.

Sunday, April 02, 2006

PATRICK CORP. TOLAK TAWARAN TOLL

Reject !


Perkembangan terakhir, seputar isu rencana akuisisi operator pelabuhan terbesar di Australia, "Patrick Corporation" oleh "Toll Holdings Ltd".

Dalam rapat yang diselenggarakan tanggal 27-3-2OO6 lalu, para pemegang saham menolak tawaran Toll yang sejak 7 bulan lalu berupaya ngebeli saham Patrick dan bahkan udah semakin berani naikin tawaran tendernya. Patrick cuma bilang, Toll "kurang transparan" dalam hal niatan ngebeli aset mereka sehingga rada mengecewakan.

Awal mulanya Toll berminat mengambil-alih aset Patrick karena do’i kepingin jadi logistics provider di Australia yang bisa kasih servis sampe ke tujuan akhir (final delivery). Tawaran awal Toll Holdings ke pihak Patrick senilai AUD 4,6 milyar dan beberapa hari lalu dinaikkan menjadi AUD 5,4 milyar. Patrick ngerasa, aset do’i lebih besar dari nilai tadi, yakni AUD 8,31 milyar. Jadi, terlalu murah dong.

Bagi Toll, ini termasuk nego paling alot. Padahal beberapa waktu lalu, Toll baru aja membukukan sukses atas pembelian saham Sembcorp Logistics (Singapura) senilai AUD 1,4 milyar, yang memungkinkan Toll bisa melebarkan sayap usahanya di sektor transportasi dan warehousing dari India hingga ke daratan Cina sana.

Apakah upaya perburuan saham Toll atas Patrick akan meluntur seiring dengan kerasnya sifat Chris Corrigan yang menguasai saham 11 % di Patrick Corp dan juga sekaligus pemimpin yang dipercaya membawa hoki besar oleh tim manajemennya ?

Kalo di versi filem kartun, Patrick memang cocoknya gaul ama Spongebob Squarepants he 3x. Mendingan disimak aja perkembangan selanjutnya ya. Buat bahan referensi, silahkan baca JT 18O3O6.

Sumber : BT, HKSG.

Related Articles by Labels



Widget by Hoctro
Follow Us

About Us

Advertisment

Like Us


TEU's
© Ship and cargo brokerage All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates