Monday, April 03, 2006

PANTURA RUSAK, RO/RO JADI ALTERNATIF

Kapal RO-RO....


Orang bilang selalu ada kesempatan dalam kesempitan. Mungkin ya, mungkin juga ngga. Tergantung persepsi masing-masing aja.

Dari berita-berita yang beredar selama hampir sebulan kebelakang, tampaknya yang mendominasi pemberitaan adalah kasus rusaknya jalan darat di sebelah pantai utara (pantura) Pulau Jawa dan jalur darat lintas timur Trans-Sumatera. Jebolnya jalan-jalan utama tadi karena faktor kelebihan beban, ditambah lagi guyuran hujan yang tiada henti dan menyebabkan banjir, merendam sejumlah jalur utama tempo hari.

Dampaknya, hampir di semua ruas sepanjang Jawa dan Sumatera, Organda mengeluhkan kondisi jalanan rusak berat dan mulai menghambat laju distribusi barang. Kemudian muncullah ide Oentoro Surya, sang Ketua Umum INSA (Indonesia National Shipping Association) untuk memanfaatkan armada laut, khususnya kapal roll on – roll off (RO-RO, kapal yang bisa menampung truk beserta muatannya) walau dalam jumlah terbatas. Empat puluh unit cukup, begitulah tawarannya. Kalo angkutan kontainer sih, udah lama berjalan dan no problemo tuh.

Menurut Oentoro, untuk menghindari hambatan pengiriman barang, para operator RO-RO siap membantu, asal harga cocok he 3x. Angkutan RO-RO udah ada sejak tahun 1994 lalu tapi kurang direspon karena kalah cepat dengan angkutan darat. Sekarang, bisa jadi alternatif karena si-kon jalanan yang amburadul. Apa iya ?

Lain Oentoro, lain pula tanggapan Bambang Haryo, Ketua Bidang Pengusahaan dan Tarif DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap). Walau udah ketemu dengan operator kapal, toh menurut hitungannya masih ngga cocok harganya. Angkutan laut masih relatif mahal Bro’.

Sebagai contoh, rute Merak – Medan dengan jarak tempuh 91O mil, sebuah kapal harus menempuh 4 hari perjalanan sedangkan dalam kondisi normal angkutan truk bisa 5 hari tiba di tujuan. Harga per unit truk kalo pake RO-RO sekitar Rp 15 juta dan Organda langsung mengeluh. Alokasinya cuma antara Rp 5 – 7,5 juta doang.

Asal tahu aja. Hitung-hitungannya, setiap kapal ngebutuhin BBM sekitar 3O kiloliter per hari dan kalo ditempuh 4 hari, jadi 12O kiloliter. Terus kondisi lainnya, muatan harus penuh. Kalo ngga penuh, jangan berharap dapat untung, malah buntung Jek. Pemerintah mana mo subsidi buat rakyatnya sekarang. Tapi kalo buat koruptor BLBI, ada aja kemudahan yang diperoleh. Bukan mengada-ada tapi lihatlah realitas sekeliling. Titik.

Orde penguasa boleh aja bergonta-ganti, tapi kalo mental sumber daya manusia (SDM)-nya seperti jaman baheula, percuma saja. Wajah baru, stok mental lama. Pffffuih … nasib … nasib jadi penghuni negeri ini. Harap dicatat, ini bukan April Mop, beneran !

Sumber : Dari Sana-sini.

Posted By: .

PANTURA RUSAK, RO/RO JADI ALTERNATIF

Share:

Post a Comment

Facebook
Blogger

No comments:

Post a Comment

Related Articles by Labels



Widget by Hoctro
Follow Us

About Us

Advertisment

Like Us


TEU's
© Ship and cargo brokerage All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates