Ka'cian ya, karena tengah mendapat "ujian" terus menerus sampe-sampe pemerintah negeri ini belon sempat memutuskan untuk bergabung dalam kesepakatan kerjasama regional guna memerangi pembajakan dan perampokan kapal di kawasan Asia. Bayangin aja, mulai dari bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam, terus bergulir ke Nias, longsor dimana-mana dan terakhir gempa bumi dahsyat di Yoyakarta dan sekitarnya. Turut prihatin dan wajar bila belon sempat dipelajari lebih detil.
Menurut info, sejauh ini baru 11 negara aja yang ngegabung dalam "Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ship in Asia" (ReCAAP). ReCAAP sejauh ini merupakan organisasi antar pemerintah di lingkup regional dan mulai diperkenalkan pertama kali di tahun 2OO4 di Jepang. Singapura bakal jadi tempat deklarasi kesepakatan dan pusat pembagian informasi serta menjadi badan pengatur permanen dengan staf yang bekerja penuh.
Rencananya, kesepakatan ini bakal mulai dijalankan mulai tanggal 4/9/2OO6 mendatang. Indonesia perlu mengkaji lebih dalam lagi agar keanggotaannya bisa optimal di forum ini, salah satunya negeri ini kepingin juga dipilih menjadi pusat pembagian informasi. Isu lain yang masih dipersoalkan adalah, persamaan persepsi tentang pembajakan dan perompakan. Apa bedanya juga hayooo ?
Menurut kabar 4 bulan terakhir dari Biro Maritim Internasional, sekarang ini Selat Malaka udah ngga serawan dulu lagi akibat seringnya dilakukan patroli keamanan bersama ato para pembajak lagi sibuk dengan urusan lain ya ? Entahlah. Waspada, tetap perlu dong.
Semoga cepat selesai ya kajian tentang perlu tidaknya ikut ReCAAP ini. Merdeka Bang !
Sumber : Dari Sana-sini.
Monday, June 26, 2006
INDONESIA BELUM MASUK "RECAAP"
Posted By:
.
INDONESIA BELUM MASUK "RECAAP"
Post a Comment
Facebook
Blogger
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment